untuk yg belum tau.. Berau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Redeb.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 34.127,47 km² dan berpenduduk sebesar
kurang lebih 179.079 jiwa (hasil Sensus
Penduduk Indonesia 2010).
Sejarah
Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar
abad ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji
Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan
gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya
berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi
pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal).
Aji Raden
Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400–1432 dengan
adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu
dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua,
yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua
Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau
Sewakung.
Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden
Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia
disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini,
Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata
Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.
Setelah dia wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh
putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai
pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah
Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun
kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik
adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga
kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung
Tabur.
Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama
Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam
Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan.
Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800–1852).
Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam
pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk
mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja
Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan.
Sedangkan Kesultanan Gunung
Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800–1833),
keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April1951)
dan Sultan terakhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951–1960).
Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah
Istimewa Berau. Dia memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan
dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang
Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai
Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 27 tahun
1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung
Redeb sebagai Ibukotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960–1964)
menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Berau yang pertama.
Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat
pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan
Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja
Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang
sekarang dikenal dengan nama Kampung Bugis.
Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu
menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan
sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana
diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992.
Objek wisata dan tempat penting
Berbagai tempat wisata yang ada di
Kabupaten Berau adalah:
·
Pulau Derawan
·
Danau Ubur - Ubur Pulau Kakaban .[2]
·
Labuan Cermin Kecamatan
Biduk-Biduk
·
Kolam/Pemandian Air Panas Kecamatan
Biatan .
·
Bekas Istana Kesultanan Gunung
Tabur.
·
Keraton Kesultanan Sambaliung.
·
Makam Raja-Raja Kesultanan Gunung
Tabur di tepi Sungai
Berau dan Sungai
Kelay.
·
Bandar Udara
Kalimarau, salah satu bandara terbesar di utara Kaltim.
·
Sentosa
Park, wahana rekreasi air (waterboom) terbesar di utara Kaltim.